Politikus Demokrat Sebut Curut Pendukung Gibran, Soroti "Keputusan Paman MK"
Lewat media sosial, Rommi Irawan dari Partai Demokrat melayangkan kritik pedas. Sasaran utamanya adalah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan para pendukungnya. Kritiknya tak tanggung-tanggung, menyentuh putusan Mahkamah Konstitusi yang dulu ramai diperbincangkan.
“Pak @prabowo, rakyat tidak lupa. Sandera keputusan Paman MK, soal batas usia maksimal capres. Begitu koalisi umumkan Cawapres, besoknya MK putuskan menolak,”
Begitu kira-kira bunyi cuitan Rommi pada Selasa lalu. Unggahan itu langsung mengingatkan publik pada kontroversi tahun 2023 silam. Saat itu, MK mengubah aturan batas usia minimal capres-cawapres sebuah keputusan yang membuka jalan bagi Gibran untuk maju di Pilpres 2024. Meski soal batas "maksimal" usia akhirnya ditolak, Rommi menilai ritme putusannya janggal. Menurut dia, semuanya terasa diatur, sarat dengan muatan politik.
Namun begitu, serangannya tidak hanya berhenti di situ.
Rommi kemudian menyinggung para pendukung Gibran yang aktif di media sosial. Tantangannya terang-terangan. “Pendukung Gibran nantang WAR? Gw ladenin,” tulisnya. WAR adalah akronim dari "Warga Anies-Rommy", sebutan untuk pendukung tertentu.
Artikel Terkait
Ketika Nama Jenderal Menjadi Alamat Penderitaan Rakyat
Luhut Buka Suara Soal Polemik Bandara IMIP: Tidak Ada Republik di Dalam Republik
KUHAP Baru Tambah Empat Upaya Paksa, Izin Pengadilan Diperketat
Sorak-Sorai Merpati di Tengah Beton: Kisah Pehobi Jakarta Bertahan di TPU Menteng Pulo