Etika Perang Islam: Larangan Merusak Lingkungan dari Masa Rasulullah hingga Khalifah Abu Bakar

- Selasa, 02 Desember 2025 | 06:20 WIB
Etika Perang Islam: Larangan Merusak Lingkungan dari Masa Rasulullah hingga Khalifah Abu Bakar

Alasannya? Beliau ingat betul janji Rasulullah bahwa siapa yang melangkah untuk berjihad di jalan Allah, neraka diharamkan untuknya. Tapi, justru karena kesempatan yang mulia ini, Abu Bakar merasa tanggung jawabnya sebagai pemimpin semakin besar. Beliau tidak ingin kesempatan itu disia-siakan dengan tindakan yang merusak.

Maka, sebelum pasukan benar-benar berangkat, Abu Bakar menyampaikan wasiat yang sangat terkenal. Wasiat itu seperti pedoman etika perang yang sangat modern.

Bayangkan. Di tengah panasnya peperangan, ada perintah untuk melindungi pohon yang berbuah dan hewan ternak. Ini menunjukkan bahwa perang dalam Islam bukan untuk menghancurkan segalanya, tapi untuk menegakkan keadilan dengan tetap menjaga kemanusiaan dan lingkungan.

Nah, kalau dalam keadaan perang saja merusak lingkungan dilarang keras, apalagi dalam keadaan damai? Jelas, tindakan seperti membakar hutan, menebang pohon secara serampangan, atau mencemari lingkungan sama sekali tidak punya tempat dalam ajaran Nabi.

Jadi, menjaga pohon dan hutan itu bukan sekadar program pemerintah atau aktivis lingkungan. Bagi seorang muslim, itu adalah perintah agama. Sebuah bentuk ketaatan yang nyata. Wallahu a’lam.


Halaman:

Komentar