Yerusalem Pagi Ahad yang seharusnya tenang di kompleks Masjid Al-Aqsa kembali pecah. Di bawah pengawalan bersenjata pasukan pendudukan, ratusan pemukim ilegal Israel menyerbu kawasan suci itu. Ini bukan sekadar aksi simbolis belaka, melainkan salah satu eskalasi paling mengkhawatirkan dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut laporan yang beredar, sedikitnya 174 pemukim melakukan penyerbuan berturut-turut. Mereka membanjiri halaman Al-Aqsa sejak dini hari. Yang terjadi kemudian jauh dari biasa: ritual Talmud dilakukan secara terbuka, persis di dekat pilar barat yang berdekatan dengan Kubah Batu. Suara nyanyian dan tepuk tangan mereka memecah kesunyian, sementara tur provokatif berlangsung di beberapa titik dalam kompleks.
Ritual publik seperti ini menunjukkan keberanian baru. Sebenarnya, ada preseden berbahaya yang sudah terjadi pekan lalu. Saat itu, tiga pemukim dari sekte "Lewi" nekat melakukan ritual serupa langsung di dalam kompleks. Nah, aksi Ahad pagi ini seakan mengukuhkan sebuah pergeseran signifikan. Dari yang selama ini cuma berupa kunjungan simbolis, kini berubah jadi perayaan keagamaan publik di tempat paling sensitif sekalipun.
Media Israel sendiri melaporkan, para pemukim menampilkan "nyanyian hari ini" sebagai bagian dari upaya menghidupkan ritual kuno. Mereka menyebutnya "Menyanyikan Orang Lewi."
Tak lama setelahnya, organisasi pemukim langsung memanfaatkan momen ini. Mereka mengajak lebih banyak orang untuk ikut tur serupa, menggambarkannya sebagai langkah awal untuk "memperbarui nyanyian orang Lewi" di lokasi tersebut.
Artikel Terkait
Bencana Berulang di Sumbar, Sumut, dan Aceh: Alam Murka atau Ulah Manusia?
Banjir Bandang Sumatera Tewaskan 604 Jiwa, Solidaritas Warga Kumpulkan Rp5 Miliar dalam 3 Jam
Malam di TPU Jatisari dan Misteri Kematian Dosen yang Selalu Bilang Hukum Pidana Itu Asyik
Malam di Cirebon: Lukisan Kambing Hitam yang Mengubah Obrolan Kopi