Kenapa Ulil Abshar Abdalla Dianggap "Bersalah" Atas Bencana di Sumatera
Mungkin Ulil tidak pernah menyentuh alat berat atau mengoperasikan tambang. Tapi, dalam gelombang kemarahan publik pasca bencana di Sumatera, nama cendekiawan muslim ini justru kerap disebut. Kenapa? Semuanya bermula dari posisi wacananya.
Ketika dia menyatakan aktivitas tambang itu halal, pernyataan itu bergema keras. Sayangnya, dalam pernyataan tersebut, hampir tak ada celah untuk membahas kerusakan ekologis yang sudah terlihat jelas di lapangan. Bukit-bukit gundul, aliran sungai yang keruh, hutan yang menyusut semua itu seolah tak menjadi pertimbangan utama.
Di mata warga yang rumahnya hanyut atau sawahnya terkubur lumpur, ucapan Ulil terdengar seperti pembenaran moral. Sebuah legitimasi bagi industri yang selama ini mereka tuding sebagai biang keladi. Maka, meski tangannya bersih dari tanah galian, pikirannya dianggap telah memihak.
Logika masyarakat korban sebenarnya sederhana. Mereka kehilangan segalanya. Pelaku tambang dituding sebagai penyebabnya. Sementara itu, Ulil berdiri di sisi yang membenarkan tambang. Garisnya jadi jelas, bukan?
Artikel Terkait
Korban Tewas Banjir-Longsor Sumatera Tembus 604 Jiwa, 1,5 Juta Warga Terdampak
Ritual Talmud di Al-Aqsa: Provokasi Pemukim Israel Tembus Titik Terbaru
Eggi Sudjana Ungkap Cekal 8 Orang, Termasuk Dirinya dan Pengamat Hukum
550 Paket Sembako Disalurkan untuk Warga Tuna Netra di Bekasi