Kalau dilihat dari skala penggerakan personel, upaya TNI terbilang masif. Untuk menangani bencana di Sumut, Sumbar, dan Aceh saja, mereka sudah mengerahkan lebih dari 16 ribu personel. Belum lagi armadanya. Ada 8 pesawat termasuk Hercules, A400M, dan Boeing 737 yang bolak-balik ke zona bencana. Dukungan juga datang dari 19 helikopter berbagai jenis dan 6 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang siap membantu evakuasi dan distribusi.
Hari itu, bantuan yang diterbangkan mencapai 4,2 ton. Isinya beragam, mulai dari sembako, obat-obatan dari Puskes TNI, mi instan, sampai perlengkapan lain untuk pengungsi. Semua kekuatan dikerahkan dengan satu tujuan: memastikan bantuan sampai tepat waktu. Prioritas utamanya jelas, keselamatan dan kebutuhan dasar masyarakat di lokasi bencana harus terpenuhi.
Operasi udara seperti ini memang jadi pilihan terakhir saat daratan tak lagi bisa dilalui. Tapi setidaknya, dengan parasut yang melayang turun, ada harapan yang sampai lebih dulu.
Artikel Terkait
KIP Akan Putuskan Nasib Tiga Tanda Tangan di Ijazah Jokowi
Etika Perang Islam: Larangan Merusak Lingkungan dari Masa Rasulullah hingga Khalifah Abu Bakar
Kemnaker Tegaskan BSU Tak Akan Cair Lagi di Desember 2025
Korban Tewas Banjir-Longsor Sumatera Tembus 604 Jiwa, 1,5 Juta Warga Terdampak