Dini hari itu, sekitar pukul enam pagi, Presiden Prabowo Subianto telah bersiap untuk bertolak. Tujuannya: wilayah di Pulau Sumatra yang porak-poranda diterjang banjir. Hari itu tanggal 1 Desember 2025.
Dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma di Jakarta, pesawat yang membawanya kemudian mengudara. Penerbangannya menuju Bandara Raja Sisingamangaraja XII, yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Menurut informasi dari Biro Pers Sekretariat Presiden, agenda utama kunjungan ini adalah melihat sendiri kondisi di lapangan. Prabowo berencana blusukan ke titik-titik yang paling parah kerusakannya, tempat di mana layanan dasar bagi warga terganggu total.
Tak cuma meninjau, ia juga ingin memastikan bahwa langkah-langkah darurat sudah dijalankan. Standarnya jelas: penanganan harus cepat, tepat, dan yang paling penting, terkoordinasi dengan baik. Soalnya, dalam situasi seperti ini, yang sering jadi masalah justru koordinasi antar lembaga.
Artikel Terkait
Roy Suryo Ungkap Kejanggalan Ijazah UGM 1985, Soroti Ciri yang Tak Sesuai
Prabowo Terjun Langsung ke Lokasi Banjir Bandang Tapanuli
Banjir Bandang Sumatra: Kemenhut Bongkar Modus Pencucian Kayu Ilegal di Balik Tumpukan Gelondongan
Doa Semut dan Renungan tentang Kerusakan Alam: Ketika Makhluk Lain Mengadu pada Sang Pencipta