Ketika Kaki 'Mengunci' di Lapangan Padel
Main padel itu seru, tapi jangan anggap enteng risikonya. Salah satu cedera yang paling sering menghampiri pemain, baik yang baru belajar maupun yang sudah jago, adalah keseleo pergelangan kaki. Kenapa bisa begitu? Olahraga ini memang menuntut gerakan lateral yang cepat, diselingi lompatan dan pengeretan mendadak. Semua gerakan itu membuat sendi-sendi di kaki bekerja jauh lebih keras.
Yang menarik, lapangan padel modern yang minim pasir justru bisa bikin masalah. Hentakan di permukaannya terasa lebih tajam, meningkatkan potensi cedera. Begitu keseleo terjadi, ligamen mengalami tarikan berlebihan. Hasilnya? Ngeri-ngeri sedap. Nyeri hebat dan pembengkakan adalah konsekuensi yang hampir tak terelakkan.
Kalau tidak ditangani dengan benar, cedera ini bisa jadi langganan. Performa di lapangan pun bakal terganggu. Makanya, paham betul cara mencegah dan mengatasinya adalah kunci agar tetap nyaman main.
Penyebab di Balik Keseleo yang Mengintai
Intinya sih, keseleo sering terjadi karena gerakan lateral yang tiba-tiba dan perubahan arah yang nggak terduga. Bayangkan ketika kaki Anda "mengunci" di satu posisi, sementara momentum tubuh masih melaju. Ligamen di bagian luar pergelangan kaki-lah yang jadi korban, tertarik melampaui batas normal.
Kasus lain yang sering bikin pemain mengaduh adalah saat melakukan lompatan untuk memukul bandeja. Di momen seperti ini, konsentrasi terbagi. Perhatian tertuju pada lintasan bola, posisi lawan, sambil mempersiapkan pendaratan. Nah, kalau otot-otot tidak siap saat mendarat, ya sudah. Pergelangan kaki bisa terpelintir dengan mudah.
Mengenali Tanda-tandanya
Mengenali gejalanya sejak dini sangat penting untuk menentukan langkah penanganan. Pada cedera ringan, rasanya seperti kaki menekuk dengan cara yang tidak wajar. Ada nyeri tajam, tapi Anda biasanya masih bisa berjalan meski agak tersendat-sendat.
Lain cerita dengan keseleo tingkat sedang hingga berat. Gejalanya jauh lebih jelas dan mengkhawatirkan. Kadang disertai suara "krek" yang bikin merinding. Pembengkakan muncul hampir seketika, diikuti memar yang warnanya bisa berubah dari biru, ungu, hingga kekuningan. Ini pertanda jelas bahwa jaringan ligamen mengalami kerusakan serius.
Artikel Terkait
Laju KRL Jogja-Solo Tembus 4,4 Juta Penumpang, Libur Akhir Tahun Picu Gelombang Baru
BNNP DIY Endus Laboratorium Rahasia Produksi Narkoba di Yogyakarta
Persib Hadang Sailors di Singapura, Duel Penentu Nasib di Bishan
Amukan Irma Suryani Usai Ibu Hamil di Papua Tewas Ditolak 4 RS