Di sisi lain, Presiden sebenarnya sudah membentuk Komisi Percepatan Reformasi Polri yang sedang berjalan. Tapi proses ini terasa seperti berjalan di tempat. Masalahnya, polisi bermasalah justru ditangani oleh sesama polisi bermasalah. Mana mungkin situasinya bisa membaik dengan pola seperti ini?
Wajar saja kalau publik sekarang sulit percaya. Baik Tim Reformasi Polri yang dibentuk internal Polri sendiri, maupun tim bentukan Presiden yang anggotanya masih diisi pejabat aktif dan mantan pejabat Polri dianggap tidak cukup independen.
Pertanyaannya, bagaimana kita bisa menumbuhkan harapan masyarakat kalau kasus-kasus seperti ini terus berulang di internal Polri? Kalau di internal saja sudah begini, apalagi ketika berhadapan dengan warga biasa. Sungguh memprihatinkan.
Artikel Terkait
Badrodin Haiti Buka Suara soal Eks Polisi yang Bekerja di Korporasi Swasta
Al Gore dan Gelombang Baru: Ketika Isu Iklim Menemukan Narator Global
Laju KRL Jogja-Solo Tembus 4,4 Juta Penumpang, Libur Akhir Tahun Picu Gelombang Baru
BNNP DIY Endus Laboratorium Rahasia Produksi Narkoba di Yogyakarta