Nasib lebih buruk dialami oleh Kabupaten Tapanuli Selatan. Di sini, bencana mencatatkan korban jiwa tertinggi: 9 orang meninggal. Tidak hanya itu, 58 orang luka-luka dan ribuan warga tepatnya 2.851 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Bencana ini menyebar luas, melanda 11 kecamatan sekaligus. Mulai dari Sipirok, Marancar, Batangtoru, hingga Angkola Muaratais. Menghadapi situasi ini, BPBD setempat bersama tim gabungan langsung turun tangan. Mereka mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan-jalan.
Sementara di Tapanuli Utara, dampaknya juga signifikan. Sekitar 50 rumah terdampak dan dua jembatan putus. Tim gabungan pun bergerak cepat, melakukan pendataan dan merekomendasikan jalur Pangaribuan–Silantom sebagai alternatif sementara.
Tapanuli Tengah: Ribuan Rumah Terendam
Banjir di Tapanuli Tengah skalanya sangat besar. Sebanyak 1.902 unit rumah terendam di sembilan kecamatan, termasuk Pandan, Sarudik, dan Barus. Empat nyawa melayang di sini.
Merespons hal ini, BPBD Tapanuli Tengah dan tim gabungan tak tinggal diam. Mereka mendirikan tenda pengungsian dan mendistribusikan bantuan sembako untuk meringankan beban warga.
Di Tapanuli Utara, meski jumlah pengungsinya tidak sebanyak di daerah lain hanya 19 kepala keluarga kerusakan properti cukup parah. Lima rumah rusak berat, 64 lainnya rusak ringan. Empat titik jalan dan satu jembatan juga terputus, semakin mempersulit akses transportasi.
Begitulah kondisi terakhir yang tercatat. Bencana ini benar-benar menguji ketangguhan masyarakat Sumatera Utara.
Artikel Terkait
Kemenkum Kalbar Perkuat Perencanaan Anggaran Lewat RPATA
Nusron Wahid Soroti Ketimpangan Lahan: Korporasi Kuasai 48 Persen HGU dan HGB
Ranperda Koperasi dan UMKM Sintang Disempurnakan untuk Dongkrak Ekonomi Lokal
MPD Kubu Raya Perketat Pengawasan, Bahas Temuan dan Penahanan Notaris