Hujan deras yang mengguyur pada Jumat (21/11) lalu ternyata membawa dampak serius. Jalan utama penghubung Wunut dan Kedungmiri di Kalurahan Sriharjo, Imogiri, Bantul, tiba-tiba ambles. Akibatnya, sebanyak 18 jiwa dari 7 kepala keluarga yang tinggal di area rawan itu terpaksa dievakuasi.
Kondisi tanah yang masih labil membuat BPBD Bantul tak mau ambil risiko. Mereka bergerak cepat untuk memindahkan warga, mengingat ancaman longsor susulan masih sangat nyata.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Mujahid Amrudin, menjelaskan situasi yang terjadi.
“Kami mengevakuasi 7 KK, sekitar 18 jiwa. Mereka kami minta tidak kembali dulu karena risikonya masih tinggi,” ujarnya via telepon, Selasa (25/11).
Menurutnya, seluruh warga yang dievakuasi memilih untuk mengungsi ke rumah saudara atau kerabat terdekat. Langkah itu dinilai lebih aman dan nyaman bagi mereka.
Jalan yang ambles itu bukan sembarang jalan. Ia adalah akses utama menuju kawasan wisata Srikeminut. Kini, aksesnya putus total. BPBD sudah memasang portal dan rambu bahaya di beberapa titik, sambil mengimbau masyarakat menggunakan jalur alternatif yang sudah disiapkan. “Lokasinya sudah kami tutup total. Warga yang di timur harus lewat jalur alternatif,” tegas Amrudin.
Artikel Terkait
Rekan di Lampung Dibekuk Polisi Terkait Pembunuhan Sadis Pemuda di Bawah Jembatan Tol
Perempuan Garda Depan Cegah Penyebaran Infeksi Menular Seksual
Kiai Cirebon Soroti Kegagalan Gus Yahya Pertahankan Posisi di NU
Mimpi Buruk di Balik Kemudi: Kisah Tragis Penumpang Taksi Online Menuju Bandara