Oleh: Linda Haryanti
Tanggal 25 November selalu jadi pengingat. Hari Guru Nasional. Saatnya kita berhenti sejenak dan mengingat jasa para pahlawan tanpa tanda jasa itu. Tapi, cuma sehari? Rasanya kurang.
Dalam Islam, memuliakan guru itu bukan ritual tahunan. Ini prinsip hidup yang harus dipegang teguh. Guru, dalam pandangan agama, adalah sosok mulia. Mereka membawa amanah ilmu, sesuatu yang derajatnya diangkat tinggi oleh Allah SWT.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadalah: 11).
Ayat ini jelas bukan cuma soal keutamaan ilmu. Ini juga tentang kemuliaan bagi mereka yang jadi perantara sampainya ilmu itu: para guru.
Nabi Muhammad Saw juga pernah bersabda:
"Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi." (HR. Abu Dawud).
Maksudnya, guru yang mengajarkan ilmu agama atau ilmu umum selama tujuannya baik berada di barisan terdepan sebagai penerus estafet dakwah para nabi.
Coba lihat sejarah. Kemajuan sebuah peradaban hampir selalu ditopang oleh kualitas para pendidiknya. Tugas guru jauh lebih kompleks dari sekadar mengisi papan tulis. Mereka membimbing, mendampingi, dan yang paling krusial: menanamkan karakter. Butuh kesabaran yang luar biasa dan ketulusan yang jarang ditemui di profesi lain.
Artikel Terkait
Kajian Remaja Bandung Ungkap Kekosongan di Balik Gaya Hidup Kekinian
Diduga Perundungan Berujung Maut, Siswa SD di Pekanbaru Tewas Usai Dikeroyok Saat Kerja Kelompok
MUI Tetapkan Aturan Syariat untuk Dana Rp 50 Triliun di Rekening Tak Aktif
KPK Perlebar Jerat Korupsi RSUD Koltim, Tiga Tersangka Baru Ditahan