Sudah delapan bulan berlalu sejak Alvaro Kiano Nugroho yang masih berusia enam tahun itu menghilang. Kini, kabar buruk akhirnya tiba. Bocah malang itu ditemukan tewas, dan terduga pelaku utamanya justru orang terdekat: ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar.
Nenek Alvaro, Sayem, dengan suara lirih menceritakan informasi yang dia terima dari polisi. Rupanya, sehari sebelum Alvaro dinyatakan hilang, tepatnya 7 Maret 2025, Alex datang menjemputnya.
Waktu itu Alvaro sedang asyik bermain di halaman masjid dekat rumah mereka. Menurut Sayem, Alex punya umpan. "Katanya, sih, dari Pak polisi itu tanggal 7-nya (7 Maret). Karena anak itu kan dijemput di masjid mau diperjanjikan dibeliin mainan. Langsung dibawa pulang, makanya mau," ucap Sayem kepada wartawan di rumahnya di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (24/11).
Namun, suasana berubah drastis keesokan harinya, tanggal 8 Maret. Alvaro menangis merengek mencari sang kakek. Rupanya, tangisan itu memicu amarah Alex.
Dia kemudian membekap mulut bocah itu dengan handuk, hingga Alvaro tak lagi bernapas.
"Mungkin katanya Alex kesal, gitu. Terus dikep (dibekap) pakai handuk mulutnya. Terus Alex sendiri ngomong kalau itu tuh enggak sengaja, gitu. Maksudnya cuma ini kok ternyata udah enggak ada, katanya," jelas Sayem, mencoba menyampaikan alasan yang diberikan Alex.
Artikel Terkait
Para Penjaga Asa: Kisah Mereka yang Menyalakan Perubahan dari Desa
Izin Tinggal di Jepang Bakal Melonjak Drastis, Setara Tarif Eropa dan AS
Tiga Titik Vital Keamanan Nasional Jadi Fokus Utama Prabowo
Kisah Pilu Alvaro: Dendam Ayah Tiri yang Berujung Petaka