Semarang Siap Gelar Ajang Bergengsi CSRINDONESIA AWARDS 2025, Wujudkan Strategi Keberlanjutan Perusahaan

- Senin, 24 November 2025 | 07:50 WIB
Semarang Siap Gelar Ajang Bergengsi CSRINDONESIA AWARDS 2025, Wujudkan Strategi Keberlanjutan Perusahaan

CSRINDONESIA AWARDS 2025: Transformasi Berkelanjutan untuk Masa Depan Indonesia

SEMARANG, Indonesia Tanggal 24 November 2025 nanti, Semarang akan menjadi tuan rumah sebuah acara penting: CSRINDONESIA AWARDS 2025. Ini adalah ajang penghargaan nasional yang bertujuan mengapresiasi perusahaan, lembaga, dan para pemimpin perubahan yang telah menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat serta lingkungan Indonesia.

Tahun ini, tema yang diusung cukup menarik: “CSR Image as a Corporate Sustainability Strategy”. Intinya, kolaborasi lintas sektor dinilai krusial untuk menjawab berbagai tantangan global. Mulai dari perubahan iklim, ketahanan pangan, hingga pembangunan ekonomi inklusif dan peningkatan kualitas pendidikan serta kesehatan.

Acara ini bakal menghadirkan sejumlah pembicara kunci. Salah satunya adalah Prof. Dr. Jaeni. S.Sn., M. Si. Selain itu, hadir pula para pemimpin korporasi, perwakilan pemerintah, akademisi, aktivis sosial, LSM, dan yayasan, serta media nasional.

Kategori penghargaannya sendiri cukup beragam dan strategis. Beberapa di antaranya meliputi Community Development Excellence, Environmental Sustainability & Circular Economy, Innovation in Education & Digital Inclusion, Health & Wellbeing Impact Program, Economic Empowerment & MSME Development, Sustainable Governance & ESG Implementation, dan Leadership in Social Responsibility. Kategori-kategori ini bisa saja menyesuaikan kebutuhan penyelenggara nantinya.

Yang jelas, seluruh nominasi akan dinilai berdasarkan standar penilaian independen. Aspek yang dilihat mencakup dampak sosial, keberlanjutan, inovasi, tata kelola, dan juga kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.

Lalu, mengapa sih CSRINDONESIA AWARDS 2025 ini penting? Coba bayangkan beberapa hal ini.

Bayangkan ketika perusahaan membantu sebuah komunitas menjadi mandiri, tidak sekadar menerima bantuan, tapi benar-benar belajar berdiri di atas kaki sendiri. Itulah yang disebut Cipta Karsa Mandiri.

Lalu ada Reka Karsa Sosial, di mana kepedulian sosial dilakukan secara konsisten, rutin, dan menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat.

Atau saat bencana meluluhlantakkan kehidupan, hadirlah bantuan dari perusahaan untuk membantu masyarakat bangkit kembali. Inilah Bangun Karsa Rupa.

Belum lagi dukungan pada pendidikan, seperti beasiswa atau perpustakaan mini yang menjadi jendela masa depan inilah Didaktika Pratama Unggul.


Halaman:

Komentar