“Dari lokasi tersebut, telah dilakukan sosialisasi oleh wali kota sesuai permohonan dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota,” tandasnya.
Isu kritisnya sebenarnya sudah lama mengendap. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, sebelumnya juga sudah angkat bicara. Dalam sebuah acara di Jakarta International Velodrome, Kamis (23/10), ia mengakui betapa sulitnya warga Jakarta kini mencari liang lahat.
“Saya meminta untuk dibuka TPU-TPU baru yang memungkinkan. Sekarang ini sedang dilakukan oleh Dinas Pertamanan, Dinas Pertamanan dan Pemakaman,” ujarnya waktu itu.
Fakta di lapangan memang memprihatinkan. Dari lebih 80 TPU yang ada, sebagian besar sudah tak bisa menampung jenazah baru kecuali dengan sistem tumpang. Pramono mengungkapkan, hanya sekitar 11 hingga 14 TPU yang masih bisa dipakai tanpa harus menumpuk makam lama.
Data Distamhut punya angka yang lebih detail: 69 dari 80 TPU di Jakarta sudah penuh. Artinya, opsi pemakaman tumpang mungkin akan jadi hal yang biasa di masa mendatang sampai lahan-lahan baru itu benar-benar siap digunakan.
Artikel Terkait
Video Cabul Pelaku Ludahi Kitab Suci di Jatim Picu Badai Kecaman
Papan Digital di SMA Nusa Harapan Buka Ruang Kelas Tanpa Batas
Anak Rimba Ternate yang Taklukkan Puncak dan Pimpin OSIS
Dukungan Publik Menguat, 84% Warganet Soroti Putusan MK Soal Larangan Jabatan Sipil Bagi Polisi Aktif