Di kawasan Bundaran HI yang riuh dengan warga berolahraga, suasana pagi ini tampak berbeda. Deretan lansia memadati tiga tenda biru-putih yang berjajar rapi di depan Hotel Mandarin Oriental. Mereka tak sekadar menikmati udara segar, tapi punya satu tujuan: mendaftar Kartu Layanan Gratis.
Fasilitas ini memungkinkan 15 golongan masyarakat tertentu menggunakan transportasi massal Jakarta tanpa dipungut biaya. Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo yang hadir di lokasi, perluasan penerima manfaat ini merupakan arahan langsung Gubernur Pramono Anung.
"Oleh Pak Gubernur, diarahkan harus bisa memperluas untuk warga yang berhak mendapatkan subsidi," ujar Syafrin.
Ia menambahkan, "Agar subsidinya tepat sasaran, maka diberikan 15 golongan masyarakat yang berhak mendapatkan tarif gratis berdasarkan Peraturan Gubernur No. 33 Tahun 2025."
Siapa Saja yang Berhak?
Penerima KLG cukup beragam, mulai dari PNS Pemprov DKI dan pensiunannya, tenaga kontrak di lingkungan pemprov, hingga peserta didik penerima KJP. Tak ketinggalan, karyawan swasta dengan gaji UMP melalui Bank DKI, penghuni rusunawa, dan kader PKK.
Yang menarik, warga Kepulauan Seribu otomatis masuk dalam daftar penerima. Begitu pula penerima Raskin di wilayah Jabodetabek, anggota TNI-Polri, veteran, dan penyandang disabilitas.
Lansia di atas 60 tahun, marbut, pendidik PAUD, hingga juru pemantau jentik juga termasuk dalam kelompok yang berhak.
Dua Jalur Pendaftaran
Bagi yang ingin mendaftar, ada beberapa pilihan. Bisa melalui website klg.transjakarta.co.id, atau datang langsung ke sepuluh halte Transjakarta yang ditunjuk.
Syafrin merinci lokasi halte tersebut: Monas, CSW, Simpang Kuningan, Pulogadung, Koja, Kota, Cawang Sentral, Juanda, Kampung Melayu, dan Ragunan. Khusus lansia, pemprov membuka booth setiap akhir pekan di area Car Free Day Bundaran HI.
"Sekarang memang idealnya di sini. Makanya kemudian diperluas di 10 halte tadi," katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa kartu ini akan diperbarui setiap 6 bulan. "Harus ada pembaruan karena ini kontrol kita bahwa subsidi yang diberikan Pemprov Jakarta itu tepat sasaran," jelas Syafrin.
Lancar dan Cepat
Di tenda pendaftaran, prosesnya terbilang efisien. Warga cukup membawa KTP dan KK. Setelah mengisi data, mereka langsung difoto dan kartunya dicetak.
"Pencetakan kartu mengandalkan 3-4 mesin sehingga maksimum paling 200 kartu per hari," ujar Syafrin. Kartu bisa diambil langsung di lokasi atau di kelurahan masing-masing.
Artikel Terkait
Menteri UMKM Turun ke CFD Pontianak, Gagas Kolaborasi Digital untuk Pelaku Usaha
Owa Jawa Peliharaan Warga Kabur, Asisten Rumah Tangga Terluka
Wastafel Berdarah dan Laporan yang Mengungkap Sisi Kelam Rumah Tangga Mawa
Gubernur Kalbar Suntik Semangat ke Pelaku UMKM di CFD Ahmad Yani