"Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia siap memperluas kolaborasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," ungkap Teddy.
Di sisi lain, Starmer tak kalah antusias. PM Inggris itu menyatakan dukungan penuh atas rencana ekspansi kampus-kampus ternama Inggris ke Indonesia. Yang lebih konkret, pemerintahnya berkomitmen menyediakan 10.000 beasiswa bagi pelajar Indonesia.
"PM Starmer memberi perhatian terhadap rencana ekspansi kehadiran universitas-universitas terkemuka Inggris di Indonesia dan menyampaikan komitmen pemerintah Inggris untuk menyediakan hingga 10.000 beasiswa bagi pelajar Indonesia," papar Teddy.
Pembicaraan kemudian beralih ke isu global yang mendesak: situasi di Gaza. Kedua pemimpin sepakat pentingnya membentuk stabilisation force internasional. Tujuannya jelas: melindungi warga sipil dan memastikan bantuan kemanusiaan sampai tanpa halangan.
Pertemuan virtual yang berlangsung singkat tapi padat ini menjadi langkah awal menuju agenda bersama tahun depan. Sekaligus penegasan bahwa kedua negara ingin membangun kemitraan yang tak hanya visioner, tapi juga inklusif dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Artikel Terkait
Gus Yahya Bantah Terima Surat Pengunduran Diri, Ragukan Keaslian Dokumen
Gus Yahya Sebut Upaya Pemberhentiannya dari Ketum PBNU sebagai Tindakan Sepihak
Gus Yahya Tegaskan Tak Ada Niatan Mundur Meski Ditekan Surat
Kemensos Perkuat 635 Pendamping Sosial untuk Tuntaskan 26 Masalah Krusial