Suasana di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) kembali memanas pada Jumat (21/11) lalu. Massa yang tak puas dengan hasil dialog mendesak petugas penertiban hutan untuk meninggalkan pos-pos pengamanan mereka. Pos 9, Pos 10, Pos Kotis, hingga Pos Kenayang berhasil mereka kuasai.
Menurut sejumlah saksi, aksi ini tak lepas dari unjuk rasa massa anti-penertiban hutan di Kantor Kejati Riau sehari sebelumnya, tepatnya Kamis (20/1). Ketegangan yang sempat mereda akhirnya kembali menyala.
Heru Sumantoro, sang Kepala Balai TNTN, mencoba menjelaskan duduk perkaranya. Katanya, kemarahan warga ini dipicu oleh jawaban yang dianggap tidak memuaskan dari tim Satgas Penanganan Kawasan Hutan (PKH) saat dialog berlangsung.
“Massa menilai jawaban Satgas PKH tidak memuaskan, sehingga mereka melampiaskan kemarahan dengan mengusir tim satgas dari kawasan TNTN,” ujar Heru.
Mencari kejelasan, tim Balai TNTN pun berusaha berkoordinasi dengan perangkat Dusun Kuala Renangan. Tapi usaha itu sia-sia. Kepala dusun, RW, RT semuanya tak ada di rumah. Ketiadaan mereka membuat tim kebingungan, tak mendapat informasi langsung soal apa yang sebenarnya terjadi.
Tak menyerah, tim kemudian bergerak menuju Pos 9 di dusun yang sama. Dari obrolan dengan warga setempat, cerita mulai jelas. Aksi massa itu memang bentuk kekecewaan terhadap jawaban Satgas PKH. Narasi yang sama terdengar ketika tim mencoba mencari kepala dusun di Toro Jaya, yang lagi-lagi tak ditemui.
Artikel Terkait
Inara Rusli Dijerat Laporan Hukum di Balik Dugaan Skandal Asmara
Kisah Misterius di Balik Kematian Dosen Untag, Polisi Selidiki Keterangan Kekasih
Pencarian Dua Korban Longsor Cilacap Diakhiri, Keluarga Pasrah
Derby London Memanas, Arsenal Berburu Puncak Klasemen di Hadapan Tottenham