Densus 88 Bentengi Pelajar dari Paham Radikal
Anak-anak sekolah kini jadi sasaran empuk bagi kelompok teroris dalam merekrut anggota baru. Fakta inilah yang mendorong Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri untuk tak henti menggencarkan kewaspadaan dini. Kali ini, giliran seratus lebih siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 1 Aceh Besar yang mendapat sosialisasi langsung dari Tim Pencegahan Satgaswil Aceh, Jumat lalu.
“Kita kasih pemahaman soal cara mencegah paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, sampai terorisme yang kita sebut IRET. Kenapa fokus ke anak sekolah? Karena mereka target utama perekrutan, bahkan sejak masih duduk di bangku sekolah,” jelas Alfais Fajar Muhammad, salah satu anggota tim.
Alfais tak sekadar bicara teori. Ia menyebut kasus peledakan di SMA 72 Jakarta sebagai bukti nyata betapa masifnya penyebaran paham radikal lewat dunia digital. Menurutnya, pendekatan langsung ke pelajar seperti ini adalah langkah preventif yang penting. Materinya sendiri dibuat sesederhana mungkin, tapi menyentuh hal-hal praktis.
“Kita jabarkan modus perekrutan, sasaran, dan sarana yang biasa dipakai pelaku teror. Intinya, kita mau bentengi mereka sejak dini,” tambah Alfais.
Artikel Terkait
Gibran Buka Suara Soal Penghapusan Visa Indonesia-Afrika Selatan di Forum Johannesburg
Aksi Bakar Al-Quran di Dearborn Picu Ketegangan Politik
Kasus Munir Kembali Menghantui, Muchdi Purwoprandjono Diperiksa Ulang
Misteri Kematian Dosen UNTAG: Saksi Kunci dari Kalangan Polisi