Perekonomian Jakarta menunjukkan sinyal yang menggembirakan. Di Triwulan III 2025, pertumbuhannya tercatat mencapai 4,96 persen. Angka ini bukan sekadar statistik belaka, melainkan sebuah indikasi kuat bahwa ibu kota sedang dalam proses pemulihan yang solid. Stabilitas ekonominya pun tampak terjaga dengan baik.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, tak menyembunyikan optimismenya. Dalam sebuah konferensi pers tentang APBD 2026 yang digelar di Balai Kota, ia menjelaskan bahwa capaian itu tertuang dalam Executive Summary. Menurutnya, ini adalah bukti nyata bahwa inflasi di Jakarta benar-benar terkendali.
Di sisi lain, ada kabar baik lainnya. Realisasi investasi di Jakarta ternyata melonjak signifikan, tembus hingga Rp204,13 triliun. Pramono melihat lonjakan ini sebagai cerminan kepercayaan dunia usaha terhadap pemerintah provinsi. “Ini menunjukkan keyakinan mereka tetap tinggi sepanjang periode berjalan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa stabilitas yang terbangun ini adalah fondasi penting. Dengan pondasi itu, Jakarta bisa melanjutkan berbagai program prioritas yang sudah dirancang. Soal inflasi, Jakarta bahkan berhasil mencatatkan angka yang lebih rendah dari nasional. Tepatnya 2,69 persen, sementara inflasi nasional ada di 2,86 persen. Kondisi ini menggambarkan harga barang dan jasa di wilayah DKI relatif stabil, dengan pasokan yang tetap aman.
Keberhasilan mengendalikan inflasi ini tentu bukan datang tiba-tiba. Pramono mengakuinya. Semua itu tak lepas dari kerja keras Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang berkolaborasi dengan banyak pihak. Mereka bersinergi dengan elemen pemerintah daerah, DPRD, pelaku usaha, distributor, dan perangkat daerah terkait untuk memastikan pasokan tetap lancar.
Artikel Terkait
Persib Tumbangkan Dewa United 1-0 Meski Bertahan dengan 10 Pemain
Pilot Tewas dalam Insiden Mengerikan Saat Tejas India Jatuh di Dubai Air Show
Gen Z dan Luka di Balik Senyum Layar Kaca
Surat Ultimatum untuk Gus Yahya Bergulir, PBNU Dihantui Isu Pemberhentian Ketum