Udara di Gaza kembali memanas Kamis (20/11) lalu. Israel melancarkan serangan baru yang, sayangnya, menelan korban jiwa. Setidaknya lima orang dilaporkan tewas menurut otoritas kesehatan setempat.
Qatar, yang selama ini jadi mediator antara Israel dan Hamas, langsung angkat bicara. Mereka tak bisa menutupi kekhawatirannya. "Ini adalah eskalasi berbahaya yang dapat menjadi ancaman serius bagi kesepakatan gencatan senjata," begitu bunyi pernyataan resmi Pemerintah Qatar. Intinya, mereka mengutuk keras rangkaian serangan ini, khawatir semua upaya damai yang sudah dibangun bisa hancur berantakan.
Di lapangan, situasinya sungguh memilukan. Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, menyebut serangan itu juga melukai sejumlah warga. Sasaran serangan, menurut penjelasannya, adalah kawasan timur Khan Younis, di selatan Gaza. Yang bikin pilu, tiga dari lima korban tewas ternyata berasal dari satu keluarga yang sama. Bahkan, seorang bayi perempuan yang baru berumur satu tahun ikut menjadi korban.
Artikel Terkait
Diduga Otak Pembunuhan Guru PPPK, Pria 29 Tahun Dibekuk di Persembunyian
Setelah Cek Medis Dua Hari, Putin Klaim Sehat di Tengah Sorotan Kesehatannya
Kursi Perempuan di DPRD DIY Menyusut, Kuota 30 Persen Masih Jadi Mimpi
Roy Suryo Santai Ditahan Mencegah Keluar Negeri, Klaim Buku Black Paper Sudah Rampung