Informasi serupa disampaikan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satrio Nurseno, yang melaporkan adanya arus pengungsian warga menuju lokasi yang lebih aman di sekitar Oro-Oro Ombo dan Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo.
Karakteristik Erupsi dan Dampaknya
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur, Gatot Soebroto, memberikan rincian teknis mengenai erupsi ini. Amplitudo maksimum guguran awan panas tercatat sebesar 40 mm dengan jarak luncur mencapai 8,5 kilometer dari puncak gunung.
Pembaruan Penting: Arah angin saat erupsi bertiup ke utara, sementara akses transportasi melalui Jembatan Gladak Perak telah ditutup untuk mengantisipasi potensi bahaya sekunder. Cuaca di sekitar kawasan dilaporkan dalam kondisi berawan.
Badan Geologi mencatat perkembangan terkini hingga pukul 16.35 WIB, di mana awan panas guguran telah mengarah ke aliran Sungai Sumbersari. Zona bahaya yang ditetapkan mencakup radius 5 kilometer di segala sektor dari puncak, dengan perluasan khusus sejauh 17 kilometer ke arah sektor selatan–tenggara.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dan pemantauan intensif terhadap aktivitas Gunung Semeru masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
Artikel Terkait
BGN Beberkan Fakta di Balik 41 Dapur Gratis Anak Politikus
Tembikar Gaza Bangkit: Warisan Budaya yang Tak Padam di Tengah Konflik
Bripda Fauzan Dipecat Polri: Kronologi Lengkap Kasus KDRT dan Sanksi Ganda
Bareskrim Polri Musnahkan Ladang Ganja 51,75 Hektare di Aceh, Selamatkan Rp 621 Miliar