Dalam dinamika kehidupan modern yang individualistik, seringkali terlupa bahwa setiap muslim merupakan bagian tak terpisahkan dari komunitas umat yang luas. Konsep persaudaraan seiman menuntut setiap muslim untuk menjadi cermin bagi saudaranya.
"Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika ia melihat kekurangan pada saudaranya, maka ia akan memperbaikinya." (HR. Al-Tirmidzi)
Hadis tersebut menggarisbawahi tanggung jawab moral setiap muslim untuk saling mengingatkan dan memperbaiki dalam koridor kebenaran. Esensi menjadi cermin bukan sekadar melihat kesalahan, tetapi merefleksikan kebenaran dengan penuh kasih sayang.
Rasulullah SAW menggambarkan dalam sabdanya: "Mukmin yang satu dengan yang lain bagaikan satu tubuh. Jika satu bagian tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya." (HR. Bukhari dan Muslim). Metafora ini menegaskan keterkaitan erat antar sesama muslim, di mana kebahagiaan dan kesulitan seorang muslim menjadi tanggung jawab bersama.Mukmin Sejati: Menjadi Cermin bagi Sesama Muslim
Konsep Kesatuan Umat
Artikel Terkait
Pemuda 19 Tahun Cabuli Dua Anak di Bawah Umur, Modus Susu Mekkah dan Boneka
Gubernur DKI Pramono Anung Tegaskan Perang terhadap Perundungan di Sekolah
Tanah Longsor Cilacap Tewaskan 20 Jiwa, Tiga Warga Masih Dicari
Vandalisme Bendera Merah Putih di Jembrana Diseret ke Ranah Hukum, Polda Bali Kerahkan Tim Khusus