Cucun menekankan bahwa usulan perubahan istilah dari "ahli gizi" menjadi "quality control" atau "Pengawas Makanan Bergizi" masih sebatas wacana dan belum tentu akan diterapkan. Ia menegaskan pentingnya penegasan nomenklatur profesi untuk menjaga standar kualitas layanan gizi dan pangan bergizi dalam program pemerintah.
Respons Publik Terhadap Permintaan Maaf
Meskipun telah meminta maaf, respons Cucun dinilai belum memuaskan sebagian kalangan. Banyak warganet yang menyoroti bahwa permintaan maaf hanya terfokus pada polemik istilah ahli gizi, tanpa menyentuh pernyataan arogan yang diucapkannya selama forum.
Dalam video yang beredar, Cucun diketahui menyatakan: "Semua urusan di republik ini, saya tinggal pegang palu, selesai" serta menuding peserta forum yang menyampaikan aspirasi sebagai "arogan". Pernyataan-pernyataan inilah yang justru banyak dikritik publik.
Awal Mula Kontroversi
Kontroversi bermula ketika seorang peserta Forum Konsolidasi SPPG se-Kabupaten Bandung mengusulkan agar istilah "ahli gizi" tidak digunakan jika tenaga yang direkrut Badan Gizi Nasional (BGN) untuk SPPG tidak memiliki latar pendidikan gizi. Peserta tersebut menyarankan agar posisi itu cukup disebut sebagai pengawas produksi dan kualitas atau tenaga QA/QC.
Namun, sebelum peserta menyelesaikan penjelasannya, Cucun memotong pembicaraan dan menilai peserta tersebut berbicara terlalu panjang. Politikus PKB ini juga menyebut peserta itu arogan dan menegaskan wewenangnya sebagai pembuat kebijakan.
Cucun bahkan menyatakan akan mengubah diksi "ahli gizi" dalam program MBG menjadi "tenaga yang menangani gizi" dan menyebut bahwa tenaga pengganti dapat berasal dari lulusan SMA yang mengikuti pelatihan tiga bulan.
DPR RI melalui Cucun memastikan bahwa setiap masukan dari publik akan dikaji dan disampaikan kepada pemerintah, terutama dalam mendukung program Presiden RI Prabowo untuk mempersiapkan masa depan dan kualitas generasi penerus bangsa.
Artikel Terkait
DPR Pacu Pembahasan RUU Polri dan RUU Perampasan Aset
Patung Bung Karno Runtuh Diterpa Tenda, Pemerintah Indramayu Buka Suara
Serangan Drone Israel Tewaskan 13 Jiwa di Kamp Pengungsi Lebanon, Klaim Sasaran Berlawanan
Presiden Prabowo Resmikan Jembatan Kabanaran, Bukti Nyata Peningkatan Konektivitas DIY