MURIANETWORK.COM - Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, Tulsi Gabbard, menyatakan bahwa dunia kini berada dalam kondisi “paling dekat” menuju kehancuran akibat perang nuklir. Ia menyerukan kepada negara-negara pemilik senjata nuklir untuk menempuh jalan perlucutan senjata dan menghindari peningkatan ketegangan global.
Dalam sebuah video yang diunggah di platform X, Gabbard menceritakan kunjungannya baru-baru ini ke Kota Hiroshima, Jepang -- lokasi pertama dalam sejarah yang dijatuhi bom atom oleh AS pada tahun 1945. Ia mengakui dampak mengerikan dari serangan nuklir tersebut terhadap umat manusia.
"Pengalaman ini akan terus membekas dalam diri saya... Hari ini, kita berada lebih dekat dari sebelumnya ke jurang kehancuran nuklir, sementara para elit politik dan penyulut perang dengan sembrono menebar ketakutan dan meningkatkan ketegangan antarnegara pemilik senjata nuklir," kata Gabbard.
"Maka, saatnya kita, rakyat bersuara dan menuntut kegilaan ini berakhir. Kita harus menolak jalan menuju perang nuklir dan bekerja menuju dunia di mana tak seorang pun hidup dalam bayang-bayang bencana nuklir," tegasnya.
Menurut perkiraan terbaru para peneliti nuklir, jumlah hulu ledak nuklir yang siap digunakan di seluruh dunia meningkat dari 9.583 pada tahun 2024 menjadi 9.615 pada 2025. Sementara itu, total jumlah hulu ledak nuklir global kini mencapai 12.340 unit.
Hingga Juni 2025, terdapat sembilan negara yang diketahui memiliki hulu ledak nuklir yang dapat digunakan: Rusia, Amerika Serikat, China, Prancis, Inggris, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.
Sumber: republika
Artikel Terkait
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?
Pembantaian El Fasher: RSF Bunuh 1.500 Warga Sipil dalam Genosida Sudan
Fadli Zon Ziarah ke Makam Syekh Yusuf, Perkuat Diplomasi Budaya Indonesia-Afrika Selatan