Kereta Cepat Whoosh, yang telah beroperasi penuh sejak 2 Oktober 2023, awalnya ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) pada tahun 2016. Total biaya investasi proyek ini mencapai 7,27 miliar dolar AS, yang setara dengan sekitar Rp118,37 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.283 per dolar AS). Angka ini sudah mencakup pembengkakan biaya atau cost overrun sebesar 1,2 miliar dolar AS.
Analisis Kejanggalan Biaya Proyek Whoosh
Kejanggalan biaya pembangunan Whoosh diduga kuat sebagai indikasi korupsi. Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, memberikan perbandingan yang signifikan.
"Dalam hal ini, China hanya menghabiskan sebesar 17 hingga 30 juta dolar AS per km. Sedangkan Indonesia harus menghabiskan 41,96 juta dolar AS per km," ungkap Anthony Budiawan.
Perbandingan ini menyoroti perbedaan biaya konstruksi per kilometer yang sangat mencolok antara Indonesia dan China, yang semakin menguatkan dugaan adanya inefisiensi atau praktik mark up dalam proyek kereta cepat Whoosh.
Artikel Terkait
Dua Kubu Bertemu di Gelar Perkara Khusus Tudingan Ijazah Jokowi
Kasus Solar Murah Rp2,5 Triliun: Mengapa Kejagung Tak Berani Sentuh Perusahaan Besar?
Viral Ujaran Kebencian, Polda Jabar Lacak Pemilik Akun Resbob
Wagub Jabar Desak Polisi Usut Akun Penyebar Hinaan ke Suku Sunda