Selama sepuluh tahun terakhir, kondisi Siti Amanah memang hanya dikeluhkan pengapuran tulang. Itu pun membuatnya harus menggunakan kursi roda dan dibantu perawat. Tak ada penyakit berbahaya lain yang selama ini membayangi.
"Menurut cerita Abah ya, itu cuma ngobrol biasa bangun pagi, ngobrol, Abah ngopi, (Ibu) minum dua teguk air putih, terus sesak. Jadi ini jatuhnya tiba-tiba," tutur Sandra lagi.
Yang membuat duka ini kian terasa perih, Siti Badriah tak sempat berada di sisi ibunya di detik-detik akhir. Ia mendapat kabar darurat saat sedang berada di luar. Meski langsung bergegas, semuanya sudah terlambat.
Ironisnya, pagi itu almarhumah punya rencana bahagia.
"Emang katanya rencana itu tuh mau main ke rumah. Mau pengin nengokin anak-anak katanya, nengokin cucu. Tapi ya gak sempat," kenang Fatma dengan sedih.
Jenazah Siti Amanah kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga dekat rumah duka, sekitar pukul sebelas siang. Rencananya, keluarga akan mengadakan tahlilan selama tujuh hari ke depan untuk mendoakan almarhumah.
Pasca pemakaman, Siti Badriah memutuskan untuk tinggal sementara di rumah orang tuanya. Ia ingin menemani sang ayah yang kini harus menghadapi kesendirian.
"Bapak juga terpukul ya. Kehilangan yang biasanya Bapak sama Emak bareng, tiba-tiba ini harus sendiri. Jadi kita harus tetep nemenin Bapak terus sih," pungkas Fatma.
Artikel Terkait
Keluarga Ammar Zoni Tantang Dirjen PAS: Buktikan Komunikasi Tak Dibatasi!
Saat Veil Tertiup Angin, Alden Dikritik Netizen karena Dianggap Abai pada Jodie
Rp59 Triliun dan Kisah di Balik Kerajaan Bisnis Michael Jordan
Billy Ray Cyrus Ucapkan Selamat untuk Miley dan Tunangannya Lewat Unggahan Penuh Makna