Damar Rizal Marzuki, putra Epy, mencoba menjelaskan. Ayahnya kerap mengeluh sakit kepala dan kelelahan, dampak dari jadwal aktivitas yang begitu padat.
Namun begitu, Epy dikenal sebagai pribadi yang kuat dan enggan merepotkan. Ia jarang mengeluh, apalagi sampai mau memeriksakan diri. Sakit kerap ditahannya, sambil meyakinkan keluarga bahwa ia baik-baik saja. Padahal, dia punya riwayat tumor otak, meski sempat dinyatakan sembuh.
Tragedi akhirnya tak terelakkan. Saat waktu Subuh tiba, Karina mendapati suaminya terjatuh dari tempat tidur dan tak sadarkan diri. Keluarga pun panik, berusaha menyelamatkannya dengan membawanya ke RS Pusat Otak Nasional (RS PON).
Sayangnya, usaha itu sia-sia. Setelah beberapa jam bertahan dengan bantuan alat, jantung Epy berhenti berdetak.
Karina dan Epy telah membangun rumah tangga sejak 27 Juli 2008. Tujuh belas tahun bukan waktu yang singkat. Dari sana, Karina benar-benar mengenal siapa suaminya.
Baginya, Epy adalah pria baik hati. Pendengar setia, selalu berusaha memenuhi keinginan keluarga, sabar, dan penuh kasih.
tutup Karina, suaranya bergetar menahan rindu dan kehilangan yang masih terasa begitu perih.
Artikel Terkait
Malam Tahun Baru dengan Hangatnya Asado Argentina di Jakarta
Di Tengah Duka, Quentin Kusnandar Ungkap Mimpi Kuliah di IKJ untuk Penuhi Harapan Almarhum Epy
Jepang Tanpa Visa: Begini Cara Dapat Izin Online untuk WNI
Dhani Bikin Ngakak Saat Main dengan Bayi Adopsi Mulan Jameela