"Dari thread viral, buku yang best-seller, itu nggak ada jaminan film itu akan laku," sambungnya.
Joko Anwar menyoroti kecerdasan publik yang semakin meningkat dalam menilai sebuah karya film. Oleh karena itu, penggunaan label "kisah nyata" justru berpotensi menjadi bumerang jika hanya dipersepsikan sebagai taktik pemasaran yang tidak tulus.
"Apalagi jaman sekarang orang udah pinter-pinter kan. 'Based on true story, halah, marketing tuh'," tutur Joko dengan blak-blakan.
Pernyataan Joko Anwar ini mengingatkan semua pihak bahwa kualitas narasi dan eksekusi pembuatan film tetaplah elemen paling vital yang menentukan kesuksesan, jauh melampaui sekadar label atau tagline yang ditempelkan pada materi promosi.
Artikel Terkait
Update Kasus Erika Carlina vs DJ Panda Naik ke Penyidikan, Ancaman Hukuman 5 Tahun Penjara
Momen Dijebak Kru Sendiri, Andika Kangen Band Ungkap Sosok Intel BNN yang Menyamar
Ardina Rasti Comeback Nyanyi Lagu Hati-hati dengan Hatiku Didukung Suami, Arie Dwi
Monroe Cannon Tegaskan Hanya Punya 1 Saudara Kandung, Ini Responsnya pada 11 Saudara Tiri