Sejak akhir November lalu, cuaca ekstrem menghantam Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Banjir dan tanah longsor datang bertubi-tubi, mengubah kehidupan ribuan orang dalam sekejap. Di tengah situasi darurat ini, para dokter anak dari Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) di ketiga provinsi itu langsung turun tangan. Fokus mereka jelas: memberikan layanan kesehatan dan dukungan, terutama untuk anak-anak yang paling rentan terdampak.
Menurut Ketua IDAI, Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), dalam kondisi krisis seperti ini, prioritas utama harus diberikan kepada kelompok rentan. Itu mencakup anak-anak, penyandang disabilitas, orang lanjut usia, dan ibu hamil, baik dalam proses evakuasi maupun penyaluran bantuan.
“Anak-anak bisa mengalami trauma, ketakutan, cemas, bahkan mimpi buruk. Sehingga perlu upaya-upaya mengajak mereka bermain dan sebagainya. Aktivitas seperti menggambar mungkin bisa jadi salah satu opsi untuk mengatasi anak di fase-fase akut ini,” jelas dr. Piprim dalam sebuah webinar IDAI, Senin (1/12).
Ia tak lupa mengingatkan ancaman lain di tempat pengungsian. Selain trauma psikis, penyakit menular mudah sekali merebak di lingkungan yang padat dan serba terbatas.
“Pastikan anak-anak juga dapat makanan yang bergizi, air bersih yang aman. Anak juga rentan dengan penyakit menular di pengungsian, biasanya campak yang mudah sekali menyebar ke mana-mana, imunisasi di pengungsian juga perlu diupayakan,” sambungnya.
Artikel Terkait
Padel Queen Clash Sukses Geliatkan Semangat Atlet Perempuan Pemula
Oven Polytron Bikin Bekal Sekolah Anak Lebih Sehat dan Variatif
Lima Jurus Steven Feriyanto untuk Taklukkan Ujian Profesi Advokat
Ramalan Zodiak Akhir 2025: Awas, Aries dan Leo Dilarang Ceplas-Ceplos!