Penyakit tidak menular seperti obesitas, alergi, dan asma pada anak juga makin sering ditemui. Pola hidup sehat, aktivitas fisik, dan pengaturan makan harus ditanamkan sejak dini.
Tak kalah penting, perlindungan dari kekerasan dan eksploitasi. Lewat Satgas Perlindungan Anak dan Satgas Remaja, IDAI berperan dalam identifikasi, penanganan, dan pelaporan kasus kekerasan terhadap anak, sekaligus advokasi pencegahan.
Dalam momentum “My Day, My Rights” ini, IDAI pun menyerukan beberapa hal. Kepada pemerintah, mereka mendorong alokasi anggaran yang memadai untuk program kesehatan anak, penguatan sistem kesehatan, dan kebijakan yang melindungi anak dari produk berbahaya.
Kepada orang tua dan keluarga, IDAI mengajak mereka jadi mitra terbaik bagi anak. Penuhi hak anak atas gizi, pengasuhan penuh kasih sayang, stimulasi, dan imunisasi lengkap. “Dengarkan suara mereka,” pesan mereka.
Masyarakat dan media juga diajak berperan. Ciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak, sebarkan informasi kesehatan yang akurat, dan hentikan stigma terhadap anak dengan penyakit tertentu.
Terakhir, untuk seluruh anggotanya, IDAI meminta mereka terus meningkatkan kompetensi, memberikan pelayanan prima, dan menjadi advokat gigih untuk hak kesehatan setiap anak Indonesia di mana pun.
“Setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, berhak untuk sehat, tumbuh kembang optimal, dan terlindungi,” ujar Sekretaris Umum Pengurus Pusat IDAI, DR Dr Hikari Ambara Sjakti. Menurutnya, memastikan hak-hak ini terpenuhi bukan cuma tanggung jawab orang tua dan tenaga kesehatan, tapi komitmen bersama sebagai bangsa.
“IDAI akan terus bersinergi dengan pemerintah, sesuai arahan ASTA CITA, untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Hari ini adalah hari mereka, dan masa depan adalah hak mereka,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Canting dan Modal Kembali Hidup, Warisan Batik Keluarga Diselamatkan
7 Destinasi Salju di Asia untuk Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Tak Terlupakan
5 Oven Listrik di Bawah 1 Juta yang Bikin Dapur Makin Produktif
Janice Tjen, dari Iseng ke Gelar WTA: Potret Atlet yang Membawa Indonesia Kembali ke Peta Tenis Dunia