Manfaat dan Keuntungan Redenominasi bagi Ekonomi
Redenominasi akan menyederhanakan nominal rupiah dengan mengurangi jumlah digit angka. Sebagai contoh, nilai Rp 16.000 dapat berubah menjadi Rp 16. Penyederhanaan ini membuat transaksi keuangan lebih efisien dan mengurangi potensi kesalahan dalam perhitungan.
Kebijakan ini juga akan memperkuat persepsi terhadap nilai rupiah di kancah internasional dan mempermudah dalam pencatatan transaksi keuangan baik bagi pelaku usaha maupun masyarakat umum.
Tantangan dan Risiko Redenominasi
Para ahli mengingatkan beberapa tantangan dalam implementasi redenominasi. Salah satunya adalah potensi spekulasi harga yang dapat memicu hiperinflasi jika tidak diantisipasi dengan baik. Redenominasi sebaiknya dilakukan ketika inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi stabil.
Aspek psikologis juga perlu diperhatikan, dimana masyarakat mungkin merasa harga barang menjadi lebih murah sehingga cenderung meningkatkan konsumsi. Efek ini biasanya bersifat sementara namun perlu diwaspadai.
Biaya implementasi redenominasi juga tidak kecil, diperkirakan mencapai Rp 4-5 triliun untuk pencetakan uang baru saja, belum termasuk biaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, pemerintah dan Bank Indonesia perlu melakukan koordinasi dan persiapan matang sebelum kebijakan redenominasi rupiah dapat diimplementasikan.
Artikel Terkait
Jalan Tol IKN Dibuka Terbatas, Libur Nataru Jadi Momen Uji Coba
Wall Street Ambil Napas Sejenak, Fokus Beralih ke Reli Santa Claus
IMJS Suntik Rp499 Miliar ke Anak Usaha dari Hasil Rights Issue
Geliat Belanja Nasional Dipacu, Target Rp 110 Triliun di Ujung 2025