Harga Emas Terus Melemah: Analisis Penyebab dan Prospek ke Depan
Harga emas dunia melanjutkan tren penurunannya pada perdagangan Rabu (23/10), menyentuh level terendah dalam hampir dua minggu. Penurunan ini terjadi setelah emas mengalami aksi jual terbesar dalam lima tahun pada sesi sebelumnya.
Faktor Penyebab Penurunan Harga Emas
Pelaku pasar terlihat melakukan aksi ambil untung secara besar-besaran menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat yang dijadikan acuan penting. Harga emas spot (XAU/USD) tercatat melemah 0,63 persen ke level USD 4.099,40 per troy ons.
Meskipun sepanjang tahun 2024 ini harga emas telah menunjukkan kinerja impresif dengan kenaikan mencapai 57 persen dan berhasil memecahkan beberapa rekor tertinggi, koreksi tajam sebesar 5,3 persen terjadi pada Selasa. Penurunan ini terjadi setelah emas mencapai puncak historis di level USD 4.381,21 pada hari sebelumnya.
Pengaruh Data Ekonomi AS terhadap Emas
David Meger, Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, mengungkapkan bahwa aksi ambil untung ini tidak mengejutkan mengingat kenaikan harga yang sangat agresif dalam beberapa pekan terakhir. Pasar sedang menunggu laporan Consumer Price Index (CPI) AS untuk September yang dijadwalkan rilis pada Jumat.
Secara teknikal, harga emas masih bertahan di atas level support kritis yang berada di garis moving average 21 hari sekitar USD 4.005. Laporan CPI AS untuk September yang tertunda karena penutupan pemerintahan diproyeksikan akan menunjukkan inflasi inti bertahan di level 3,1 persen.
Artikel Terkait
3 Saham Petrokimia BEI yang Sedang Naik Daun: Mana yang Layak Masuk Portofolio?
AKR Corporindo (AKRA) Cetak Laba Rp1,65 Triliun! Ini Kunci Suksesnya di Kuartal III-2025
Bukalapak (BUKA) Pakai Sisa Dana Rp420,79 Miliar untuk Ini: Sinyal Apa ke Investor?
AS vs China Berulah! Bursa Asia Kolaps atau Cuma Pura-pura Loyo?