Fundamental Kuat, BRI Optimistis Arungi Tahun 2024

- Sabtu, 30 Desember 2023 | 05:31 WIB
Fundamental Kuat, BRI Optimistis Arungi Tahun 2024

Sunarso melanjutkan, selain itu Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal BRI berada di level 27,48%. Persentase itu berart jauh lebih dari cukup. Karena sebenarnya untuk meng-cover seluruh risiko mengacu dengan ketentuan Basel II, hanya dibutuhkan CAR sekitar 17,5%.

Oleh karena itu, dengan CAR 27,48% menurutnya perseroan masih memiliki kelebihan modal. Dengan demikian, Sunarso menyimpulkan jika setiap tahun BRI membutuhkan tambahan ‘konsumsi’ CAR 2% saja, maka sampai 5 tahun ke depan Perseroan tidak perlu modal tambahan.

“Tidak perlu nambah modal dan tetap bisa tumbuh secara agresif. Saya kira mungkin itu yang paling penting. Jadi, saya simpulkan, kondisi likuiditas BRI baik-baik saja, tercermin di LDR-nya yang masih relatif rendah, kita masih bisa dorong kredit. Kemudian untuk dorong kredit, modalnya juga sangat tinggi, sangat cukup untuk meng-cover pertumbuhan,” tegasnya.

Optimisme Sektor Perbankan

Sunarso lanjut menjelaskan, optimisme yang dirasakan BRI cenderung dirasakan pula industri perbankan meski likuiditas mengetat. Sunarso yang juga menjabat Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) mengatakan LDR bank pelat merah berada di kisaran 89,31% hingga September 2023, dan cukup aman karena belum lebih dari 92%.

Hal itu ditopang oleh pertumbuhan kredit Himbara yang mencapai 10,94%. Bahkan BRI sendiri, sampai September 2023 kreditnya bertumbuh 12,5% secara tahunan atau diatas pertumbuhan kredit industri perbankan yang berada di kisaran 8%.

Sunarso juga menyebut likuiditas sempat meningkat tajam pada saat pandemi Covid-19 pada periode 2021 dan 2022, dengan rata-rata di atas Rp700 triliun di pasar perbankan. Namun, pada periode Januari ke Oktober 2023 rata-ratanya tinggal Rp564 triliun.

Hal itu menunjukkan bahwa likuiditas perbankan memang mengetat. Kendati demikian, kata dia, masih dalam batas-batas bisa mendorong pertumbuhan. Terbukti pertumbuhan kredit Himbara masih bisa tumbuh di atas rata-rata perbankan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: blora.suaramerdeka.com


Halaman:

Komentar