Para pedagang dari Tionghoa ini telah mendapatkan hak kebebasan berdagang dan memasuki kota-kota di Indonesia. Selanjutnya, beberapa dari pedagang tersebut memutuskan untuk menetap di daerah-daerah yang dikunjunginya termasuk Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga: Masuk Trending Top 100, Ini 5 Rekomendasi Drama China yang Harus Kalian Tonton
Diketahui, Klenteng Tjoe Tik Kiong dibangun pada tahun 1865. Awal mula, posisi klenteng ini berada di sebelah Pasar Wage, setelah itu dipindah ke sebelah Selatan hingga saat ini.
Pemindahan posisi Klenten Tjoe Tik Kiong ini disinyalir karena sering terdampak banjir, maka dari itu dilakukan pemindahan agar masyarakat Tionghoa dapat beribadah dengan tenang.
Berdirinya klenteng ini, juga menjadi salah satu simbol bahwa masyarakat Tionghoa adalah masyarakat yang menekuni bidang perniagaan. Kedatangan kelompok masyarakat Tionghoa ini menjadikan perdagangan di Tulungagung makin beragam.
Sebab, masyarakat Tionghoa sudah mempunyai banyak pengalaman soal perniagaan dan sudah pernah keliling daerah-daerah di seluruh penjuru dunia.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: tulungagung.jatimnetwork.com
Artikel Terkait
RAJA Pacu Ekspansi Agresif, Proyeksi Laba Melonjak dan Target Hara Saham Direvisi Tajam
Rupiah Bertahan di Tengah Badai Ketidakpastian Global, BI Perkuat Strategi Stabilisasi
Bank Indonesia Pacu Kredit Perbankan untuk Dongkrak Ekonomi 2026
KAI Commuter Buka Suara Soal Wacana KRL 24 Jam, Ini Kendala Utamanya