Nah, yang menarik, ASDP juga membuka fasilitas penyaluran bantuan secara gratis. Layanan ini terbuka untuk masyarakat umum, perusahaan, atau lembaga mana pun yang ingin ikut membantu. Tujuannya sederhana: mempermudah dan menyalurkan bantuan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar dengan lebih terkoordinir.
Kolaborasi untuk Pemulihan yang Lebih Cepat
Jadwal keberangkatan KMP Jatra I dari Tanjung Priok menuju Belawan, Lhokseumawe, Sibolga, dan Teluk Bayur adalah Senin, 15 Desember. Jadwal ini tentu bisa menyesuaikan kondisi lapangan. Untuk bantuan yang disalurkan, jenisnya cukup beragam mulai dari pakaian layak pakai, sembako, sampai kebutuhan pokok lainnya. ASDP berjanji akan mendistribusikan semua sumbangan ini secara bertanggung jawab.
Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, menekankan bahwa peran serta publik sangat krusial. "Keterlibatan banyak pihak bikin pemulihan lebih cepat dan merata. Kami di sini membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya, biar setiap kepedulian yang ada bisa tersalurkan dengan efektif," jelas Windy.
Windy juga mengingatkan bahwa sebelumnya ASDP sudah lebih dulu memfungsikan KMP Jatra II untuk rute bantuan dari Teluk Bayur ke Sibolga.
"Kapal itu sudah mengangkut banyak barang pokok. Mulai dari beras, kasur, gas elpiji, sampai sembako. Tidak hanya itu, alat berat seperti tujuh unit excavator dan dua dump truck juga sudah diangkut untuk mendukung perbaikan infrastruktur di daerah bencana," paparnya.
Dengan dikerahkannya KMP Jatra I, peran ASDP semakin jelas. Mereka bukan cuma operator transportasi biasa, tapi berusaha menjadi jembatan kemanusiaan. Menghubungkan niat baik dari berbagai pihak dengan kebutuhan riil di lapangan.
"Sinergi dan kolaborasi adalah kuncinya. Kami berharap kehadiran ASDP bisa benar-benar mempercepat pemulihan dan sedikitnya menghadirkan semangat baru buat masyarakat Sumatera yang sedang berjuang," tutup Windy.
Artikel Terkait
Integritas di Tengah Gejolak: Pesan Natal OJK untuk Pasar Modal 2025
Air Tractor Angkut BBM ke Aceh, Jawab Keterbatasan Akses Pascabencana
Ancaman Purbaya Berbuah Hasil, Kinerja Bea Cukai Mulai Menggeliat
Surplus Perdagangan Perikanan Tembus Rp 70 Triliun, Udang Tetap Primadona