Di sisi lain, BEI juga melakukan penyesuaian harga dasar untuk indeks. Perhitungannya menghasilkan angka dasar baru sebesar 7,641. Ini penting untuk menjaga konsistensi penghitungan Indeks Harga Saham Individual PANI.
Perlu diingat, jadwal rights issue PANI sendiri sempat berubah. Terakhir diumumkan, periode penawarannya akan berlangsung pada 12 hingga 18 Desember 2025. Aksi korporasi ini disebut-sebut berpotensi menghimpun dana segar yang sangat besar, bisa mencapai Rp15,7 triliun. Tentu saja, angka akhirnya sangat bergantung pada seberapa antusias pemegang saham publik ikut serta.
Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi di awal bulan, PANI sudah mengungkap sejumlah revisi. Selain jadwal, jumlah saham baru yang ditawarkan juga naik, dari rencana awal 1,12 miliar menjadi maksimal 1,21 miliar saham.
Yang juga menarik, harga pelaksanaan rights issue-nya turun. Dari yang semula diumumkan Rp15.000 per saham, sekarang jadi Rp12.975. Itu artinya ada potongan sekitar 3,7 persen. Langkah yang mungkin ditempuh untuk menarik minat lebih banyak pemegang saham, di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.
Artikel Terkait
Ketergantungan Bahan Baku Obat 85 Persen Impor, Kemenperin Soroti Potensi Alam Lokal
Survei BI Ungkap Gelombang Optimisme Konsumen Menjelang Akhir 2025
Pemerintah Kerek Tarif Ekspor Batu Bara, Laba Emiten Diprediksi Anjlok
Saham DEWA Melonjak ke Level Tertinggi 15 Tahun, Bakrie Group Panen Untung