Proyek tambang emas raksasa di Gorontalo, milik PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Mereka baru saja mengamankan suntikan dana segar yang sangat besar, tepatnya fasilitas pinjaman senilai 350 juta dolar AS. Ini kabar bagus untuk mendorong proyek yang sudah hampir rampung itu.
Pinjaman revolving credit facility (RCF) itu ditandatangani awal Desember lalu, melibatkan konsorsium lender dari dalam dan luar negeri. Dana ini melengkapi modal Rp 4,9 triliun yang sebelumnya berhasil dihimpun dari penawaran saham perdana (IPO) perusahaan pada September 2025. Jadi, secara finansial, posisi EMAS terlihat kuat.
Menurut Presiden Direktur EMAS, Boyke Poerbaya Abidin, dana pinjaman itu punya beberapa tujuan.
"Akan dialokasikan untuk refinancing pinjaman anak usaha, mendukung modal kerja selama masa commissioning dan awal operasi, serta tentu saja untuk pembiayaan lanjutan pengembangan Tambang Emas Pani," jelas Boyke dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/12).
Di sisi lain, di lapangan, progres fisik juga terus bergerak. Yang paling krusial adalah commissioning fasilitas Adsorption, Desorption & Recovery (ADR). Proses ini sudah dimulai sejak crushing bijih dioperasikan pertengahan November lalu. Lalu, pada 1 Desember, fasilitas ADR memasuki tahap energization. Sekarang, commissioning bertahap yang meliputi aspek mekanik, elektrikal, dan sistem air sedang berjalan.
Artikel Terkait
Gudang Marunda Blibli Beroperasi 24 Jam, Pacu Pengiriman Hanya 6 Jam
Pelindo Terminal Petikemas Pacu Target, Arus Kontainer 2025 Diprediksi Tumbuh 5%
Tiga Saham Masuk Papan Khusus BEI, Satu Emiten Dilepas
Emas Melambung 60%, Saham Tambang RI Tembus 465%