Pasar komoditas menutup pekan ini dengan sentimen yang cukup positif. Mayoritas harga bergerak naik pada Jumat (5/12), didorong oleh beberapa faktor mulai dari ekspektasi kebijakan bank sentral AS hingga dinamika pasokan global. Minyak mentah, CPO, dan nikel tercatat menguat. Di sisi lain, batu bara cenderung stabil, sementara timah justru mengalami penurunan.
Nah, untuk minyak dunia, kenaikannya cukup signifikan. Harga melonjak hampir 1 persen, mencapai level tertinggi dalam dua pekan terakhir. Apa penyebabnya? Sentimen pasar terutama dipicu oleh harapan bahwa The Fed akan memotong suku bunga pekan depan. Langkah itu diyakini bakal memacu pertumbuhan ekonomi dan, pada gilirannya, permintaan energi.
Belum lagi, ada kekhawatiran pasokan dari Rusia dan Venezuela yang ikut memanaskan situasi. Gabungan faktor-faktor itulah yang mendorong harga.
Mengutip data dari Reuters, kontrak berjangka Brent naik 49 sen ke posisi USD 63,75 per barel. Sementara minyak mentah AS (WTI) menguat 41 sen menjadi USD 60,08 per barel.
Level tersebut merupakan penutupan tertinggi sejak pertengahan November. Secara mingguan, Brent naik sekitar 1 persen dan WTI melesat sekitar 3 persen. Ini sekaligus mencatatkan kenaikan mingguan kedua berturut-turut untuk keduanya.
Batu Bara: Stabil di Tengah Gejolak
Berbeda dengan minyak, harga batu bara terpantau cukup stabil di akhir pekan. Data dari tradingeconomics menempatkannya di angka USD 108,50 per ton. Posisinya tak banyak berubah dari hari-hari sebelumnya.
Artikel Terkait
Saham RLCO Melonjak 34,5% di Hari Perdana Bursa
Harga Emas Antam Naik Tipis, Galeri24 Justru Turun
IHSG Mengawali Pekan dengan Optimisme, Rupiah Malah Tersungkur
Minyak Mentah Melaju Didorong Ketegangan Global dan Isyarat The Fed