Nah, stasiun LRT Dukuh Atas sendiri ternyata yang tersibuk. Dari Januari-November 2025, tercatat 7,5 juta lebih transaksi gate in-out di sana. Secara keseluruhan, LRT Jabodebek telah digunakan oleh lebih dari 26 juta orang dalam periode yang sama.
Rata-ratanya, di hari kerja LRT mengangkut sekitar 98 ribu penumpang. Angka ini turun jadi sekitar 41 ribu di akhir pekan. Untuk rute Dukuh Atas–Jatimulya, rata-rata hariannya 56 ribu penumpang kerja. Sedangkan rute Dukuh Atas–Harjamukti sekitar 49 ribu.
Selain Dukuh Atas, stasiun LRT dengan pergerakan besar adalah Harjamukti (6 juta transaksi), Kuningan (4,7 juta), Cikoko (4,1 juta), dan Pancoran (3,7 juta).
Menurut Anne, konektivitas semacam ini sangat membantu memperlancar arus di stasiun-stasiun padat seperti Sudirman, Tanah Abang, dan Cawang. Perpindahan moda jadi lebih cepat, pilihan perjalanan lebih efisien. Pada akhirnya, transportasi publik benar-benar jadi tulang punggung mobilitas warga.
Upaya integrasi ini juga didukung fasilitas pendukung. KAI menyediakan parkir sepeda gratis plus water station di puluhan stasiun KRL. Fasilitasnya dilengkapi CCTV dan area pengamanan. Ada dua tipe rak: yang muat 8 sepeda lipat dan 10 sepeda biasa, serta rak berukuran 6 meter persegi yang bisa menampung 15 sepeda.
Parkir sepeda sudah tersedia di banyak stasiun. Mulai dari Pasar Minggu, Tebet, Lenteng Agung, Depok, hingga stasiun besar seperti Jakarta Kota dan Bekasi. Palmerah, Sawah Besar, Buaran, Tambun bisa dibilang cakupannya luas.
Untuk LRT Jabodebek, semua stasiunnya sudah punya parkir sepeda. Sebagian besar juga dilengkapi water station untuk isi ulang air minum. Fasilitas ini sengaja disediakan seiring tingginya animo masyarakat.
"KAI Group sedang membangun ekosistem transportasi yang semakin terhubung. Ketika masyarakat dapat dengan mudah berpindah dari sepeda ke KRL dan LRT serta moda transportasi lainnya, kota menjadi lebih sehat, bersih, dan rendah emisi,"
tutup Anne.
Artikel Terkait
Sinergi Anak Usaha Jadi Motor Penggerak Kinerja BRI di Triwulan III 2025
Derasnya Modal Asing Rp14 Triliun Warnai Awal Desember, SRBI Jadi Favorit
Emas Berpeluang Tembus Rp2,5 Juta, Didorong Gejolak Politik AS dan Perang
RATU Pacu Ekspansi Migas, Targetkan Akuisisi Rp2,3 Triliun dalam Tiga Tahun