Guncangan hebat terjadi sehari sebelumnya, tepatnya Selasa (25/11). BUVA saat itu mengalami auto reject atas (ARA) setelah melonjak 20,09 persen ke level Rp1.375. Aksi itu rupanya yang memicu suspensi panjang.
Di sisi lain, tiga saham lainnya MINA, PSKT, dan STAR hanya 'ditahan' selama satu hari bursa, yaitu pada Selasa (2/12) kemarin. Tapi, lihat saja aksi mereka sebelum digembok. Pada Senin (1/12), ketiganya bergerak sangat agresif.
MINA naik 11,35 persen ke Rp412. PSKT melesat 16,54 persen ke Rp310. Sedangkan STAR, ini yang paling gila, langsung terkena ARA setelah melonjak 34,41 persen ke harga Rp250.
Kalau dilihat pergerakan sepekan, kenaikannya memang fantastis. MINA bertumbuh 71,67 persen. PSKT tidak kalah, naik 72,22 persen. Sementara STAR benar-benar jadi primadona dengan lonjakan mencengangkan 117,39 persen dalam tujuh hari. Pasar memang tak pernah kehabisan kejutan.
(DESI ANGRIANI)
Artikel Terkait
Pasar Komoditas Gamang, Minyak Jatuh Tapi Batu Bara dan CPO Menguat
PNM Kirim 187 Karyawan Terbaik ke Singapura dan Malaysia, Bukti Apresiasi Lebih Berarti dari Sekadar Bonus
Wall Street Melonjak, Dipicu Sinyal Potongan Suku Bunga The Fed
Wall Street Melonjak, Dipicu Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed