Berdasarkan data per 31 Oktober 2025, pemegang saham pengendali adalah PT Bumi Kreasi Baru. Mereka memegang 768 juta saham, atau setara 76,8% dari total.
Pemain besar lainnya adalah Ong Yick Sing, dengan kepemilikan sekitar 5,15%. Sisa sekitar 14,73% saham beredar di tangan publik.
Ada empat nama yang tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham ini: Eko Saputro Wijaya, Helli Saputra, Wagiman, dan David Tantri.
Bagaimana kinerja sahamnya di pasar?
Pada Rabu, 26 November 2025, saham PURI melesat. Harganya menyentuh Rp444, naik signifikan 22,65% dari harga pembukaan. Yang lebih mencengangkan, dalam enam bulan terakhir, saham ini sudah naik lebih dari dua kali lipat tepatnya 119%.
Puncaknya terjadi di 2025, saat PURI sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di Rp1.110. Padahal, di semester awal tahun yang sama, harganya masih berkutat di rentang Rp180 sampai Rp250 saja. Fluktuasinya cukup ekstrem.
Begitulah sekilas profil PURI, salah satu emiten properti yang punya cerita menarik di Bursa Efek Indonesia.
Artikel Terkait
JPMorgan Prediksi Harga Minyak Bisa Anjlok ke USD30-an pada 2027
Anggito Abimanyu Soroti Penghapusan Wakil Pemerintah di RUU Keuangan Haji
Junita Ciputra Kembali Perkuat Portofolio, Beli 500 Saham MKPI
Podomoro Land Catat Penjualan Rp2,64 Triliun, Bunga Anjlok 38%