Jangkauan layanan BAg cukup luas, membentang dari Nagan Raya di Aceh hingga Holtekamp di Papua, bahkan sampai pengiriman ocean going ke luar negeri. Perusahaan ini tak hanya mengangkut batubara, tapi juga BBM, gas bumi (CNG/LNG), dan energi lainnya.
Direktur Utama BAg Tri Susanto menegaskan komitmen perusahaan terhadap inovasi.
"Inovasi dan perbaikan berkelanjutan adalah komitmen kami. Selain memperkuat bisnis inti, BAg kini mengembangkan kapabilitas transportasi energi yang lebih modern dan efisien," ungkapnya.
Sejalan dengan agenda transisi energi, BAg mulai menerapkan teknologi Onshore Power Supply (OPS). Teknologi ini menggantikan auxiliary engine kapal saat sandar, dan hasilnya cukup menjanjikan: pengurangan emisi karbon sekitar 1.990 ton CO₂ per tahun.
"Fokus BAg saat ini dan ke depan adalah terus menjaga keberlanjutan perusahaan melalui efisiensi energi, digitalisasi operasi, dan inovasi logistik rendah emisi," tambah Tri Susanto.
Kolaborasi antara CBF sebagai pusat penguatan pasokan dan BAg sebagai ujung tombak distribusi menciptakan sinergi yang solid. Kombinasi ini memungkinkan PLN Group menghadapi berbagai tantangan, mulai dari fluktuasi pasokan, disparitas harga batubara, hingga keterbatasan infrastruktur energi primer.
Pada akhirnya, sinergi ini bukan hanya tentang memperkuat rantai pasok. Lebih dari itu, ini menjadi bukti nyata komitmen PLN EPI dalam menjaga keandalan listrik nasional sekaligus mengawal transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Artikel Terkait
Bea Cukai Gagalkan Ekspor Fiktif, dari Dokumen Rokok hingga Muatan Air Mineral
BCA Siap Cairkan Dividen Interim Rp55 per Saham Akhir 2025
CDIA Kucurkan Pinjaman USD 140 Juta untuk Ekspansi Dua Anak Usaha di Singapura
PNBP Anjlok 15,57%, Kemenkeu Andal Sumber Lain untuk Kejar Target