Johannesburg, Sabtu (22/11) – Di hadapan para pemimpin dunia, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyuarakan hal yang menurutnya krusial. Ia mendorong agar pengolahan mineral kritis, atau hilirisasi, tak lagi sekadar wacana. Bagi Ramaphosa, ini adalah agenda utama yang harus diwujudkan.
“Kami menekankan pentingnya memanfaatkan mineral kritis untuk pertumbuhan inklusif dan pembangunan berkelanjutan melalui pengolahan mineral di tempat ekstraksi,” tegasnya dalam pidato pembukaan KTT G20.
Ia lantas menjelaskan lebih jauh. Menurutnya, negara-negara berkembang selama ini kerap hanya mengekspor bahan mentah. Padahal, nilai tambah yang jauh lebih besar bisa didapat jika mereka mampu mengolahnya sendiri di dalam negeri. Ini bukan cuma soal ekonomi, tapi juga soal kemandirian.
Di sisi lain, Ramaphosa menilai pengelolaan mineral di negara asal bisa menjadi motor penggerak industrialisasi. Lebih dari itu, hal ini akan memperkuat ketahanan ekonomi suatu bangsa. Persoalan ini, katanya, sangat relevan bukan hanya bagi Afrika, tapi juga bagi banyak negara di Global South yang masih bergulat dengan ketimpangan, pengangguran, dan tekanan utang yang mencekik.
Artikel Terkait
BEI Siap Buka Kepemilikan, Ini Risiko dan Harapan di Balik Aturan Baru
Konsumen AS Menentukan Nasib Wall Street di Momen Black Friday
Pintu BEI Dibuka Lebar, Pemerintah Siapkan Demutualisasi
Astra Tanamkan Kesadaran Lingkungan Lewat Workshop Kolaboratif di Padalarang