Nasib para buruh yang terpaksa menginap di Stasiun Cikarang usai ketinggalan kereta terakhir mendorong Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi membuka opsi perpanjangan operasional KRL Jabodetabek menjadi 24 jam. Dudy menegaskan, wacana tersebut memerlukan kajian mendalam bersama PT KAI dan KAI Commuter, dengan mempertimbangkan aspek biaya operasional dan kelayakan teknis.
"Saya akan berkoordinasi dengan Kereta Api Indonesia. Kami harus menanyakan perhitungan biayanya. Apakah dengan mengaktifkan kereta 24 jam cost-nya memungkinkan atau ada solusi lain," ujar Dudy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/11).
Di sisi lain, Kementerian Keuangan mengumumkan penambahan penempatan dana pemerintah di sektor perbankan senilai Rp 76 triliun per 10 November 2025. Alokasi dana tersebut disalurkan ke Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing sebesar Rp 25 triliun, serta Bank Jakarta Rp 1 triliun.
Febrio Nathan Kacaribu, Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, menyatakan penempatan dana itu diberikan dengan suku bunga 3,8 persen. Langkah ini diharapkan dapat mendorong percepatan penyaluran kredit kepada sektor riil.
Artikel Terkait
Menguak Struktur Kepemilikan dan Peta Bisnis GPRA, Emiten Properti dengan 30+ Proyek
Pertamina Siap Setor Dividen Rp 42,1 Triliun ke Negara, Realisasi Capai Rp 23 Triliun
IHSG Pacu Kenaikan 57 Poin di Sesi I, Sektor Energi Jadi Lokomotif
Astra International Gelar Rotasi Strategis di Jajaran Direksi dan Komisaris