Pernah nggak sih, nungguin paket belanja online dengan deg-degan, eh malah bikin kecewa setengah mati? Ukurannya melenceng jauh dari deskripsi, barang KW berkedok original, atau malah dapat tagihan COD yang entah dari mana asalnya. Rasanya pengen komplain ke langit.
Ternyata, pengalaman 'zonk' kayak gini nggak cuma kamu aja yang ngerasain. Menurut survei yang digelar baru-baru ini terhadap 800 responden di kota-kota besar, angkanya cukup mencengangkan: enam dari sepuluh konsumen justru dapat masalah setelah barangnya tiba. Jadi, urusannya nggak beres saat bayar atau nunggu, tapi pas barang sudah di tangan.
Fakta ini jadi sorotan dalam acara media gathering "Jeda with Blibli" beberapa waktu lalu. Nazrya Octora, Head of PR Blibli, mengajak semua orang untuk sejenak berhenti dari ramainya tren dan lihat realita yang sering banget dialami pelanggan.
"Kalau belanja, biasanya kita pikir, 'Oke barangnya udah nyampe, sesuai, selesai'. Tapi ada 64% orang itu justru masalahnya pas barangnya nyampe. Pesan sepatu Ori nyampenya KW, ketahuannya pas nyampe," ujar Nazrya.
Di sesi itu, beberapa peserta langsung curhat. Pengalamannya beragam banget.
Ada yang cerita soal baju. "Waktu itu beli kemeja, ukurannya sesuai dengan yang biasa dipakai, ternyata kekecilan," kata seorang audiens wanita.
Yang lain punya cerita lebih serius. "Beli sepatu 'Ori', harganya Ori, taunya KW. Kelihatan dari box-nya," ungkapnya. Intinya sih, kecewa berat.
Nazrya bilang, masalah-masalah kayak gini barang palsu, tidak sesuai, atau rusak adalah "blind spot" dalam dunia e-commerce. Sering banget luput dari perhatian karena tertutup gemerlap promo dan diskon yang menggoda.
Artikel Terkait
Samsung Luncurkan Galaxy Tab A11+, Tablet 5G dengan AI di Bawah Rp 4 Juta
Dari Mario Kart ke Fortnite: Bagaimana Game Mengubah Cara Otak Anak Merespons Hadiah
Warisan Tersembunyi: Beban Pensiun ASN yang Mengintai Generasi Mendatang
Dongeng dan Tawa Pulihkan Hati Anak-Anak Korban Bencana Sumatera