Misteri Inti Bulan Akhirnya Terkuak, Ternyata Mirip dengan Inti Bumi

- Senin, 24 November 2025 | 11:30 WIB
Misteri Inti Bulan Akhirnya Terkuak, Ternyata Mirip dengan Inti Bumi

Selama ini, para ilmuwan terus bersilang pendapat. Apa sih sebenarnya yang jadi pusat Bulan kita? Perdebatan ini berlangsung bertahun-tahun, bahkan mungkin puluhan tahun. Intinya padat seperti Bumi, ataukah cair sepenuhnya? Nah, sekarang sepertinya kita punya jawabannya.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal ternama Nature berhasil menguak misteri itu. Inti terdalam Bulan, menurut temuan mereka, adalah sebuah bola padat yang kepadatannya mirip dengan besi. Harapannya, temuan ini bisa menutup perdebatan panjang sekaligus memberikan gambaran yang jauh lebih akurat tentang sejarah satelit alami Bumi kita.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Arthur Briaud, seorang astronom dari French National Centre for Scientific Research, menyatakan bahwa hasil kerja mereka cukup mengejutkan.

"Temuan kami menantang pemahaman sebelumnya tentang evolusi medan magnet Bulan, sekaligus mendukung skenario ‘global mantle overturn’ yang memberi wawasan penting soal timeline bombardemen besar di satu miliar tahun pertama Tata Surya," tulis mereka, seperti dikutip ScienceAlert.

Lalu, bagaimana sih cara mengetahuinya? Sebenarnya, metode terbaik untuk mengintip isi perut sebuah planet atau bulan adalah dengan menggunakan data seismik. Gelombang getaran dari gempa akan memantul dan merambat dengan cara yang berbeda-beda ketika melalui setiap jenis material. Dari sinilah, para ilmuwan bisa memetakan bagian dalam objek tersebut.

Untungnya, kita punya data seismik berharga dari misi Apollo dulu. Namun begitu, ada masalahnya. Resolusi data itu ternyata terlalu rendah untuk memastikan dengan tegas keadaan inti terdalam Bulan. Yang sudah dipastikan cuma satu: Bulan memang punya lapisan luar inti yang cair. Tapi, sifat inti paling dalamnya? Itu masih jadi misteri yang belum terpecahkan. Baik model inti padat maupun model inti cair total, keduanya sama-sama cocok dengan data Apollo yang ada.

Mau tak mau, Briaud dan timnya harus mencari jalan lain. Mereka pun mengumpulkan berbagai data dari misi luar angkasa lainnya, ditambah dengan hasil eksperimen lunar laser-ranging. Informasi yang mereka kumpulkan sangat beragam, mulai dari soal deformasi Bulan karena tarikan gravitasi Bumi, perubahan jaraknya, hingga densitas total Bulan secara keseluruhan.


Halaman:

Komentar