Analis militer memperkirakan Nevada Desert sebagai lokasi potensial, mengingat kawasan tersebut memiliki sejarah sebagai tempat uji coba nuklir bawah tanah era Perang Dingin. Pengumuman Trump ini muncul tak lama setelah Rusia mengklaim keberhasilan uji coba dua senjata berteknologi nuklir, yaitu rudal jelajah Burevestnik dan drone torpedo Poseidon.
Meski Rusia menegaskan pengujian mereka tidak melibatkan hulu ledak nuklir, kedua sistem senjata tersebut dirancang untuk mampu membawa hulu ledak nuklir. Situasi inilah yang diduga memicu Washington untuk menunjukkan kekuatan yang sepadan guna menjaga daya gentar (deterrence) terhadap Rusia dan negara lain.
Kebijakan uji coba nuklir AS ini berpotensi membuka babak baru dalam kompetisi senjata nuklir global. Banyak pengamat yang memperingatkan bahwa langkah ini dapat mengancam moratorium uji coba nuklir internasional yang telah dijaga selama puluhan tahun, menjadikan isu keamanan global dan perlucutan senjata sebagai sorotan utama dunia.
Artikel Terkait
Jembatan-Jembatan Vital di Aceh dan Sumut Mulai Dibuka, Warga Kembali Terhubung
BRI Siapkan Rp21 Triliun untuk Arus Kas Nataru, Digitalisasi Jadi Penyeimbang
BTN Pacu Kinerja, Aset Tembus Rp504 Triliun Jelang Akhir 2025
Mandalika Panas: Dari Sirkuit MotoGP ke Mesin Ekonomi Kawasan