BSI Sambut Positif Penurunan Suku Bunga BI dan Stimulus Fiskal Rp200 Triliun
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Anggoro Eko Cahyo, memberikan apresiasi terhadap langkah pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dalam memperkuat perekonomian nasional. Kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan dinilai semakin pro-growth dan mendukung pemulihan ekonomi.
Dampak Positif Kebijakan Moneter BI
Kebijakan BI menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen dalam setahun terakhir, bersama dengan injeksi likuiditas Rp200 triliun dari Kementerian Keuangan, berhasil memperkuat stabilitas sistem keuangan nasional. Menurut Anggoro, langkah ini berdampak langsung pada perbaikan likuiditas perbankan, peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK), dan mulai terasanya transmisi ke sektor riil melalui peningkatan uang beredar.
Pemulihan Sektor Riil dan Kepercayaan Usaha
Meskipun suku bunga pinjaman masih relatif tinggi, langkah stabilisasi pemerintah dan BI berhasil menjaga kepercayaan pelaku usaha. Permintaan kredit mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, didorong oleh peningkatan aktivitas manufaktur yang tercermin dari indeks Purchasing Managers Index (PMI) yang konsisten berada di zona ekspansi.
Artikel Terkait
Menteri ESDM Pastikan Stok BBM dan Elpiji Aman untuk Nataru
Bencana Sumatera: 140 Ribu Rumah Porak Poranda, Pemerintah Siapkan Relokasi
OJK Pacu Regulasi ETF Emas Syariah, BRI-MI Gandeng Pegadaian dan CIMB Niaga
Pemerintah Genjot Populasi Sapi Perah untuk Kurangi Ketergantungan Susu Impor