Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa anggaran untuk pengadaan mobil dinas Maung pada tahun 2025 telah dikembalikan. Rencana awal, dana tersebut dialokasikan untuk kendaraan dinas para menteri dan wakil menteri.
Kendala Kapasitas Produksi Pindad
Penyebab utama pengembalian anggaran adalah kapasitas produksi dari PT Pindad (Persero) yang dinilai belum memadai. Purbaya menegaskan bahwa realisasi pengadaan mobil Maung sangat bergantung pada kesiapan industri dalam negeri, dalam hal ini PT Pindad sebagai produsen.
"Tahun ini harusnya ada. Cuma kan rupanya kapasitasnya belum cukup. Jadi dikembalikan tahun ini," ujar Purbaya di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Anggaran Siap Dialokasikan Kembali di 2026
Purbaya menegaskan komitmen pemerintah. Apabila Pindad sudah mampu memproduksi unit dalam jumlah yang dibutuhkan, pendanaan langsung tersedia. Kementerian Keuangan menyatakan kesiapannya untuk mengalokasikan kembali anggaran mobil Maung tersebut pada tahun 2026.
"Tahun depan saya enggak tahu seperti apa kesiapan industri Pindad-nya. Kalau siap ya ada uangnya," katanya.
Artikel Terkait
Thailand Berkuasa, Indonesia Bertahan di Posisi Kedua di SEA Games 2025
ICC Tolak Banding Israel, Jalan Hukum Netanyahu Semakin Sempit
Pejabat Perkeretaapian Ditahan KPK, Dugaan Suap Rp12 Miliar dari Proyek Jalur Kereta
KPK Panggil Lagi Gus Yaqut, Usut Aliran Dana Kuota Haji