Pandangan Berbeda: Dugaan Transaksi Gelap
Sebelumnya, analis sosial politik UNJ Ubedilah Badrun menyoroti dua indikator yang menimbulkan dugaan transaksi gelap dalam proyek Whoosh:
Perubahan Skema Pembiayaan
Perubahan dari skema business to business (B2B) menjadi business to government (B2G) melalui revisi Perpres, yang memungkinkan penggunaan APBN dalam proyek.
Perubahan Mitra dan Bunga
Perpindahan dari kerja sama dengan Jepang (bunga 0,1%) ke China dengan bunga yang meningkat dari 2% menjadi 3,4%.
Kedua indikator ini, menurut Ubed, menimbulkan pertanyaan mengenai alasan di balik perubahan kebijakan dalam proyek kereta cepat Whoosh.
Artikel Terkait
Prabowo Pacu 2.500 Pusat Gizi Papua Beroperasi Penuh pada Agustus 2026
BRI Lepas Citra Desa, Bidik Nasabah Urban dengan Logo Baru
Jelajah Seru di Ibu Kota: 5 Destinasi Liburan Nataru yang Ramah Anak
PBNU Salurkan Rp1 Miliar dan Ribuan Paket Sembako untuk Korban Bencana Aceh